Rabu, 02 Maret 2011

Pondasi Bore Pile

PONDASI BORED PILE


SKEMA TAHAPAN PEKERJAAN




URUTAN PEKERJAAN

1.PEKERJAAN PERSIAPAN

Alat yang digunakan =
a. pemetaan tanah : theodolit,
b. pembersihan lahan : escavator(back hoe), dump truk
c. pemasangan plat baja : crane bergerak,
d. pembuatan tulangan : bone cutter,
e. penyiapan ready mix concrete : molen,

2.PROSES PENGEBORAN

Alat yang digunakan =
a. penggalian/ pengeboran : auger, mesin bor, crane, escavator,
b. casing : menghindari runtuhnya tanah di sekeliling lubang bor,

3. PROSES PEMBERSIHAN LUBANG

Alat yang digunakan =
a. cleaning bucket : membuang tanah atau lumpur di dasar lubang
b. dump truk : membuang tanah atau lumpur dari dasar lubang ke area pembuangan

4. PROSES PENGECORAN BETON

Alat yang digunakan =
a. pipa tremie(harus selalu tertanam dalam beton segar) : Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur.
b. Corong baja : ditempatkan di ujung pipa tremie untuk menuang beton dari molen, karena tidak bisa langsung melalui pipa.
c. Crane : untuk mengangkat pipa tremie, dan tulangan


METODE PELAKSANAAN


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pondasi umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu proyek. Oleh karena itu yang penting adalah dilakukan pemetaan. Proses ini sebaiknya sebelum alat-alat proyek masuk, karena kalau sesudahnya susah untuk ‘nembak’-nya. Dari pemetaan ini maka dapat diperoleh suatu patokan yang tepat antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan.
Pekerjaan pondasi tiang bor memerlukan alat-alat berat pada proyek tersebut. Disebut alat-alat berat memang karena bobotnya itu yang berat, oleh karena itu manajer proyek harus dapat memastikan pekerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat masuk ke areal dengan baik.
Bahkan bila perlu, dipasang juga pelat-pelat baja, Pelat baja tersebut dimaksudkan agar alat-alat berat tidak ambles jika kekuatan tanahnya diragukan. Jika sampai ambles, untuk ‘ngangkat’ itu saja biayanya lebih besar dibanding biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelat-pelat tersebut. Perlu tidaknya pelat-pelat tersebut tentu didasarkan dari pengalaman.
pembuatan penulangan tiang bor telah dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai sudah dibor, eh ternyata tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, tanah pada lubang bor bisa rusak (mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa-bisa perlu dilakukan pengerjaan bor lagi. Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga penting, tidak boleh terlalu jauh, masih terjangkau oleh alat-alat berat tetapi tidak boleh sampai mengganggu manuver alat-alat berat itu sendiri.
Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan-tulangannya, serta pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Dalam prakteknya, mesin bor-nya terpisah sehingga perlu crane atau excavator tersendiri seperti ini.




Pengangkatan pelat baja



Pembersihan lahan




Penulangan

2. PROSES PENGEBORAN

a. Menggunakan mesin bor soilmec R412, kapasitas 40.000 meter, pengeboran dimulai dengan menggunakan auger dengan diameter sedikit besar. Untuk kemudian memasang casing sementara. Casing sementara ini dibutuhkan untuk menghindari keruntuhan tanah permukaan di sekeliling lubang bor.
b. Pengeborn dilanjutkan menggunakan auger atau bucket tergantung pada jenis dan keadaan tanah yang ditemukan sementara kedalaman serta jenis tanah yang keluar dicatat secara teratur sampai mencapai kedalaman yang ditentukan.
c. Bila dinding lubang bor runtuh,maka dibutuhkan pengisian air dalam lubang bor selama proses pengeboran dilaksanakan.





Alat bor


3. PROSES PEMBERSIHAN LUBANG
Setelah kedalaman yang diinginkan tercapai maka proses pembersihan dasar lubang dimulai dengan menggunakan cleaning bucket. Bahan yang dikeluarkan dan tebalnya harus dicatat. Proses diulang beberapa kali sampai dasar lubang dalam keadaan relatif bersih.

4. PROSES PENGECORAN BETON

a. Begitu selesai pembersihan dasar lubang kemudian dilaksanakan pemasangan keranjang besi beton disusul pemasangan pipa tremie.
b. Bila di dalam lubang terdapat volume air yang cukup banyak dan deras maka pengecoran dilaksanakan melalui pipa tremie yang ditutup pada ujung bawahnya, menggunakan plat baja yang dinamakan end plate atau dengan menggunkan plastic foam sebagai pemisah antara beton dan air.
c. Pipa tremie dipasang sepanjang lubang yang dibor dengan ujungnya bertumpu pada dasar lubang. Beton ready mix dengan slump 16+2 cm retarder 4 jam dituangkan ke dalam tremie hingga pipa tersebut terisi penuh. Pipa lalu ditarik sehingga end plate terlepas dan beton mengalir. Beton dituangkan lagi ke dalam pipa tremie dan dengan demikian pengecoran tiang dilanjutkan hingga permukaan beton mencapai ketinggian yang diinginkan. Selama pengecoran berlangsung ujung pipa tremie harus terbenam di dalam beton segar. Bila pipa tremie dengan panjang masing-masing potongan antara 1-6 meter harus diangkat dan dipotong.
d. Casing lalu dicabut perlahan-lahan dan pengukuran terakhir dilakukan terhadap untuk memeriksa apakah ketinggian permukaan beton berada di atas rencana. Penggalian dilebihi 1 meter untuk menjamin mutu beton baik pada elevasi dasar poer.
Apabila perlu, casing sementara di cor beton sampai penuh sehingga ketinggian permukaan beton yang diinginkan tercapai.
Bilamana tidak ada air di dalam lubang bor, pengecoran beton dilakukan dengan pipa tremie pendek dan corong baja. Pipa tremie ini berfungsi agar beton yang dituangkan jatuh di tengah-tengah lubang.








PENGECORAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...